Your smile is everything...

Your smile is everything...

Rabu, 11 April 2012

Selembar Catatanku tentang Perjuangan, Kesabaran dan Kebersamaan

Semua berawal dari mimpi. Terdengar klasik dan membosankan, tapi itu benar adanya. Tahu kenapa? Karena aku telah mengalaminya. Tidak, bukan saja aku, tapi kalian pun pernah atau tengah mengalaminya.

Brebes, pertengahan Februari 2012 pukul 23.00 WIB.
Terdengar deringan SMS dari ponselku. Hening. Kaget. Bersyukur. Itu lah yang terjadi ketika aku membaca SMS dari kawanku. Bagaimana tidak, untuk pertama kalinya, aku dikejutkan dengan hal yang belum biasa aku alami. Paperku lolos ke Taiwan. Dari hatiku terdalam, tak henti-hentinya aku mengucap syukur pada Sang Khaliq atas nikmat yang luar biasa ini. 
Lantas, apa yang aku lakukan? Aku tampak bingung memberitahukan berita ini ke ibu tercinta. Terang saja, begitu aku memberitahukan kabar ini kepada beliau, aku pun ditenangkan dengan ucapan syukur beliau. "Lakukan yang terbaik, Mba Lia.. Jangan lupa bersyukur", itu kata beliau. Betapa bijaksananya Engkau, Bu. 

Bogor, Awal Maret 2012. Kost-Kampus-Kantor Imigrasi Bogor
Liburan pun telah berakhir. Ini waktu untuk berpetualang di tengah ladang ilmu, Kampus Hijauku, IPB. 
Ternyata, ada delegasi IPB yang sama-sama lolos paper ke Hsinchu, Taiwan. Dari awal, kita sudah bertekad untuk berangkat ke negeri kue nanas itu. Aku rasa, inilah masa-masa terberat. Berat, memang berat. Bayangkan saja, di tengah-tengah jadwal akademikku yang bisa dibilang tidak senggang itu, aku dan teman-teman satu team harus wira-wiri ke Kantor Imigrasi untuk mengurusi pasport dan perlengkapan yang lain. Tidak, bukan hanya itu, mencari sponsor yang akan mendanai kami pun harus kami lakukan di tengah-tengah jadwal akademik. Penat. Pusing. 
Tetapi, kami selalu yakin, kami bisa melewati ini semua. Walaupun, semangat tidak jarang mengalami pasang surut. Aku selalu teringat semboyan "YES WE CAN", dari Mr. Toto, tutorku di kelas public speaking selama di Pare, Kampung Inggris. Alhasil, semboyan itu lumayan menjadi trend di kalangan teman-temanku, terutama, teman-teman satu teamku.
Ah, mari kita lanjutkan. Perjuangan pun kita lakukan demi terwujudnya harapan. Tidak jarang kami hanya tidur 2-3 jam per harinya karena mendiskusikan strategi perolehan sponsor. Sampai-sampai, aku pulang ke daerahku untuk meminta sponsor dari daerah. Teman-temanku juga tidak kalah hebat, mereka menghubungi segala instansi dan perusahaan dari daerah mereka masing-masing. Konflik batin, tangis, haru, sampai canda tertoreh di perjalanan kami ini.

Masih Bogor, Pertengahan Maret 2012.
Jadwal keberangkatan semakin dekat, 16 Maret 2012. Dua minggu sebelum keberangkatan, kami masih belum pasti mengenai sponsor. Pada akhirnya, di suatu malam, kami menemukan titik terang di perjalanan kami yang terasa gelap gulita ini. Alhamdulillah, dengan kerendahan hati, kami mengucapkan syukur karena dana sponsor sudah mulai cair. ^^
Kami pun semakin mantap untuk berangkat ke Taiwan, ditambah lagi dengan mengalirnya restu dari orang tua kami masing-masing.
Hari pun berganti lagi. Tak terasa, esok hari sudah hari Jumat, 16 Maret 2012. Itu waktu keberangkatan kami. Jujur, ini pertama kalinya aku naik pesawat dan keluar negeri. Hehe, mungkin norak, tetapi itu fakta ^^
Delegasi IPB berangkat dari Soekarno Hatta pukul 14.00 WIB menuju Taoyoan International Airport, Taiwan.
Alhamdulillah, kami sampai di Negeri Kue Nanas itu pukul 21.00 waktu setempat. Dari sini, perjalanan kami yang sesungguhnya pun dimulai...

Kilas Balik
Rasa syukurku kupersembahkan kepada Allah Sang Khaliq atas segala nikmat-Nya.
Hormatku serta doaku aku persembahkan teruntuk Almarhum Bapak untuk segala pelajaran hidup yang telah beliau berikan padaku.
Ibu.. untaian kata indah sekalipun tidak akan mampu menggantikan pesonamu kala engkau mendidikku dalam sabar. Terima kasih atas segala kasih sayangmu, Ibuku. 
Segala 'kebahagiaanku, aku persembahkan untuk Bapak dan Ibu serta untuk kedua adikku, Hani dan Arief.
Teman-teman satu teamku, Yuni Setyaningsih (Bundo) dan Putri Ariefa Sabrina (Pui). Kalian tahu, kalian tidak pantas disebut teman, karena KITA ADALAH KELUARGA. ^^ You guys really complete me.. *salam kamar 30/A1 cc: Widi Astuti, di dalam kotak yang disebut kamar asrama itulah kami berempat dipertemukan untuk pertama kalinya.
Keluarga dan teman-teman, terima kasih atas dukungan kalian.

Sembari ngemil ubi goreng, kupersembahkan catatanku ini...
Pondok ACC Putri, Bogor, 11 April 2012.

Amalia Ikhwanti

3 komentar: